Penyuluhan dan Intervensi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat Desa Cinta Rakyat Dusun 4 Kecamatan Percut Sei Tuan

Penulis

  • Susanti Br Perangin-angin Poltekkes Kemenkes Medan
  • Helfi Nolia Poltekkes Kemenkes Medan
  • Julietta Br Girsang Poltekkes Kemenkes Medan

DOI:

https://doi.org/10.55382/jurnalpustakamitra.v2i4.308

Kata Kunci:

sehat, gaya hidup, kebiasaan, bersih, lingkungan

Abstrak

Jika kita bisa menciptakan pola hidup bersih dan sehat maka biaya akan lebih murah dan mudah mengingat biaya yang dikeluarkan cukup mahal jika mengalami gangguan kesehatan. Lingkungan yang bersih dan sehat merupakan dambaan setiap manusia karena dapat memberikan kenyamanan dalam hidup. Peran masyarakat untuk berkomitmen hidup sehat melalui perilaku hidup bersih dan sehat sangat diperlukan sehingga tercipta bangsa yang lebih sehat. Pengertian Perilaku Hidup Bersih dan Sehat adalah upaya untuk memberikan pengalaman belajar atau menciptakan kondisi bagi individu, keluarga, kelompok dan masyarakat dengan membuka jalur komunikasi, memberikan informasi dan melakukan pendidikan untuk meningkatkan pengetahuan, sikap dan perilaku melalui pendekatan kepemimpinan, pembangunan suasana dan pemberdayaan masyarakat.Dengan demikian masyarakat dapat mengenali dan mengatasi permasalahannya sendiri terutama di lingkungannya masing-masing, dan masyarakat dapat menerapkan cara hidup sehat dengan menjaga, memelihara dan meningkatkan kesehatannya. Karena jika keluarga sehat tentunya akan membentuk masyarakat yang sehat pula. Jadi, sehat harus dimulai dari rumah sendiri. Kondisi sehat tentunya dapat dicapai dengan mengubah perilaku dari tidak sehat menjadi perilaku sehat dengan menciptakan lingkungan yang sehat dalam rumah tangga.

Unduhan

Data unduhan belum tersedia.

Referensi

Databoks. (2021). Jumlah Penderita Diabetes Indonesia Terbesar Kelima di Dunia. 2021.

Fiarni, C., Sipayung, E. M., & Maemunah, S. (2020). Aplikasi Knowledge Management System untuk Komplikasi Penyakit Diabetes Berdasarkan Profil Pasien Menggunakan Metode J48. Jurnal Telematika, 15(1), 1–6. https://journal.ithb.ac.id/telematika/article/view/335

Hariani, H., & Ramlah, R. (2019). Pelaksanaan Program Penanggulangan Diare Di Puskesmas Matakali. J-KESMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat, 5(1), 34. https://doi.org/10.35329/jkesmas.v5i1.307

Lestary, I. P., Hasanah, U., & Dewi, N. R. (2021). Penerapan Active Lower ROM Terhadap Nilai Ankle Brachial Index Pasien DM Tipe 2. Jurnal Cendikia Muda, 2(July), 1–23.

Nasution, Z., & Samosir, R. F. (2019). Pengetahuan dan Sikap Ibu tentang Penanganan Diare di Puskesmas Polonia Medan. Jurnal Darma Agung Husada, 5(1), 46–51. https://jurnal.darmaagung.ac.id/index.php/darmaagunghusada/article/view/118/136

Rahmasari. (2019). Efektivitas momordica carantia (pare) terhadap penurunan kadar glukosa darah. Jurnal Ilmiah Rekam Medis Dan Informatika Kesehatan, 9(1), 57–64.

World Health Organization. (2017). Diabetes melitus (DM) tipe 1 Diabetes Melitus yang terjadi karena kerusakan atau destruksi sel beta di pancreas kerusakan ini berakibat pada keadaan defisiensi insulin yang terjadi secara absolut. Penyebab dari kerusakan sel beta antara lain autoimun dan. World Health Organization, Dm, 6–23.

##submission.downloads##

Diterbitkan

2022-12-30

Cara Mengutip

Perangin-angin, S. B., Nolia, H., & Girsang, J. B. (2022). Penyuluhan dan Intervensi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat pada Masyarakat Desa Cinta Rakyat Dusun 4 Kecamatan Percut Sei Tuan. Jurnal Pustaka Mitra (Pusat Akses Kajian Mengabdi Terhadap Masyarakat), 2(4), 256–260. https://doi.org/10.55382/jurnalpustakamitra.v2i4.308